BEEF CATTLE — Washington D.C – Amerika Serikat menyetujui penjualan ribuan rudal Amunisi Serang Jarak Jauh (ERAM) ke Ukraina. Hal ini terungkap berdasarkan laporan dari Wall Street Journal (WSJ) pada 23 Agustus 2025 yang mengutip dua pejabat AS tanpa menyebut nama.
Rudal tersebut memiliki jangkauan 241–450 kilometer dan dirancang agar cepat diproduksi dengan biaya relatif rendah. Total 3.550 unit rudal ERAM akan dikirim ke Ukraina, dengan perkiraan kedatangan sekitar enam minggu mendatang, dikutip dari laman Kyivindependent, Minggu (24/8/2025).
Kesepakatan senjata senilai 850 juta dolar AS yang sebagian didanai Eropa itu sempat ditunda hingga Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus, serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih beberapa hari kemudian.
Upaya Kyiv dan Kontrol AS
Sementara itu, Kyiv juga mengajukan proposal pembelian senjata AS senilai 90 miliar dolar sebagai bagian dari jaminan keamanan, seiring intensifnya upaya Trump menengahi kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Namun, penggunaan rudal jarak jauh seperti ERAM tetap membutuhkan persetujuan Washington, terutama bila ditargetkan ke wilayah Rusia. Untuk itu, AS diam-diam menerapkan mekanisme peninjauan yang memberi kewenangan kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth untuk memblokir serangan Ukraina ke dalam Rusia menggunakan rudal buatan Amerika.
Kebijakan yang berlaku sejak berbulan-bulan itu secara efektif membatasi operasi Ukraina, termasuk penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS). Seorang pejabat yang dikutip WSJ menyebut, proses persetujuan tingkat tinggi di Departemen Pertahanan telah mencegah peluncuran ATACMS terhadap target di Rusia sejak akhir musim semi.
Senjata Sekutu Ikut Diawasi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5322154/original/041323100_1755697435-nik-shuliahin-L4JWn8HHJ30-unsplash__1_.jpg)
Tidak hanya rudal Amerika, senjata lain seperti Storm Shadow buatan Inggris yang mengandalkan data penargetan AS, juga masuk dalam mekanisme peninjauan baru.
Mekanisme ini dirancang oleh Wakil Menteri Kebijakan Pentagon, Elbridge Colby, untuk mengawasi penggunaan senjata buatan AS maupun Eropa yang bergantung pada intelijen dan komponen Amerika.
Selain itu, Pentagon juga menggunakan sistem klasifikasi merah, kuning, dan hijau untuk menilai ketersediaan stok senjata. Skema ini membantu menentukan jenis persenjataan yang bisa atau tidak bisa dipasok ke Ukraina, tergantung pada kondisi cadangan militer AS.