BEEF CATTLE – Sholat Dhuha menjadi salah satu amalan yang sangat baik jika tetap dilakukan pada bulan Ramadhan. Terlebih para ulama sering mengingatkan agar umat Islam memaksimalkan bulan suci itu dengan beribadah dan beramal saleh, apapun bentuknya.
Sama seperti amalan lainnya, sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan jika dilakukan secara istiqomah. Mengutip NU Online, salah satu keutamaan sholat Dhuha adalah mendapat ampunan dosa dari Allah SWT.
Yahya menjelaskan, waktu sholat Dhuha adalah setelah matahari meninggi sampai matahari sebelum tergelincir di atas kepala. Selagi matahari belum di atas kepala, maka itu masuk waktu Dhuha.
Adapun waktu sholat Dhuha yang paling afdhol menurut Buya Yahya adalah ketika terik matahari telah terasa panas atau seperempat siang yang dihitung dari setelah matahari terbit.
“Separuh dari jam 06.00-12.00. Jadi 3 jam setelah matahari terbit. Itu adalah waktu yang paling bagus kalau mau sholat dhuha,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (9/3/2025).
Buya Yahya mengutip hadis dari Sayyidina Zaid bin Arqam radliyallahu ‘anh bahwa ia pernah melihat segolongan orang melakukan sholat dhuha. Lalu berkata, “Tidakkah kalian tahu bahwa sholat dalam waktu ini lebih utama? Sungguh Rasulullah SAW bersabda, sholat kaum awwâbîn (sholat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari.”
“Jadi anak unta itu kan dijemur. Jadi kalau sudah mulai jam 9 kelihatan anget. Itulah waktunya sholat dhuha yang lebih bagus. Dikatakan, yaitu mulai meninggi seperempat dari siang itu, 3 jam dari waktu terbit matahari kurang lebihnya seperti itu,” jelas Buya Yahya.
Jadi, Buya Yahya menyarankan sholat Dhuha dilakukan pada pukul 09.00 pagi. Namun demikian, tetap boleh mengerjakan di waktu lainnya selama masih waktu dhuha, yakni sejak matahari terbit seukuran satu tombak sampai waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke arah barat).